Monday, September 18, 2006

Deringan alarm pagi hari. Tangan terulur sigap membungkam bunyi. 5 menit extra untuk tidur lagi. Bunyi nyaring pun kembali. Mata yang terbuka setengah tak rela. Langkah berat menuju kamar mandi sambil mengumpulkan nyawa. Sikat dan pasta gigi. Sabun dan handuk. Baju yang diambil sekenanya dari lemari. Bedak tipis disapukan ke pipi. Anting mungil disematkan, telinga kanan dan kiri. Rambut disisiri. Tas disambar, pintu dikunci. Langkah tergesa, setengah berlari.

Uh, lautan manusia. Bis dan kereta sama saja. Penuh penumpang dengan berbagai aroma. Berdesakan layaknya sarden dalam kaleng. Harta bisa melayang kalau meleng. Wajah-wajah datar tanpa ekspresi. Beginilah hari senin pagi. Hidup segan, mati tak mau.

Hup, sampai juga di meja kerja. Letakkan tubuh di kursi beroda. Pencet tombol hingga komputer menyala. Eh, apa ini? Setangkai mawar segar nan wangi. Tanpa duri. Teronggok manis menanti. Secarik kertas merah jambu. "Dari seorang pengagum", tertera disitu. Pipi merona malu.

Oh, indahnya dunia. Seharian tak bisa konsentrasi. Siapa ya, sang pengagum rahasia. Setiap orang dicurigai. Supardi. Ah, tak mungkin, dia sudah beristri. Sugara. Dia lebih cinta mobil daripada wanita. Sukarya. Terlalu sibuk cari muka. Supeni. Sepertinya lebih suka sesama lelaki.

Dering telepon menggugah lamunan. Wah, ibu pimpinan. Ada apa gerangan. Tak biasanya memanggil bawahan. Mimpi siang bolong terpaksa disudahi. Segera bergegas memenuhi panggilan. Wah, naik gaji. Bibir melongo tak percaya. Semua terlalu indah adanya.

Alarm kembali berbunyi. Tangan terulur sigap membungkam bunyi. Namun bunyi itu seperti enggan pergi. Mata terbuka setengah tak rela. telepon genggam diraihnya. Siap memaki suara diseberang sana.

"Dimana lo? 5 menit lagi giliran lo presentasi. Ibu manager kelihatan sangar sekali. Tunggu saja saat lo unjuk gigi. Kita harus dapet deal kali ini."

Dan didapatinya dirinya masih di kamar mandi.

-----------------------------------------------------

karangan diatas judulnya karangan asal. dibikin dalam rangka iseng aja. dilarang komplen, wong namanya juga cuma asal..

No comments: